Para pakar
kejiwaan memandang pikiran sebagai faktor terpenting bagi
kehidupan
manusia. Hampir semua sistem kehidupan kita, gerak tubuh,
suasana hati,
bahkan hidup kita, dikontrol oleh pikiran. Ketika kita
melihat pacar
atau pasangan kita berjalan di depan kita, pikiran kita
mungkin akan
memerintahkan mulut kita untuk menegurnya, menyuruh kaki
kita mempercepat
langkah, atau meminta kita untuk tidak melakukan apa-apa.
Demikian pula
halnya dengan perasaan kita, dengan informasi yang
terkumpul di
otak, pikiran memberikan perintah-perintah khusus kepada
"hati" untuk menentukan suasana yang
diinginkan. Umpamanya, suatu hari
kita ditinggal
kekasih, pikiran kita akan memilih informasi-informasi
yang berhubungan
dengan kehidupan cinta kita dengannya, yang terekam
oleh otak.
Katakanlah pikiran kita memilih informasi yang berhubungan
dengan hal-hal
indah, yang pernah kita alami bersamanya. Pikiran kita
akan mengolahnya
dan menghasilkan instruksi, umpamanya, kita menyesal
dan sedih karena
semua keindahan itu harus berakhir.
Instruksi akan
diteruskan ke "hati" melalui perangkat psikologis kita,
dan perasaan
kita pun menjadi sedih. Sebaliknya, apabila pikiran kita
memilih
informasi-informasi yang berhubungan dengan hal-hal menyebalkan
dari si dia, umpamanya hidung peseknya,
kebiasaan buruknya, atau
kesukaannya berutang, pikiran kita akan
mengolahnya menjadi instruksi
bahwa kita
senang dan bahagia karena mimpi buruk itu telah berakhir.
Hati kita pun
senang karenanya.
No comments:
Post a Comment