Sunday, November 10, 2013

Sajak Cinta Untukmu

Hari ini, ingin kukenangkan,
Ketika tetes darah basahi bumi tercinta,
Ketika anak-anakmu kehilangan Bapaknya,
Ketika sang ibu harus berganti peran sebagai nahkoda,
Hari itu pena waktu tlah catatkan namamu dengan tinta emas,
Untuk kebeningan batinmu kalahkan egomu,
Untuk kejernihan pikirmu bela nusantara,
Untuk keberanianmu lepaskan segala yang ada,
Hari itu buku di tanganNya telah ukir dengan teramat indah,
Untuk kesediaan badanmu rasakan derita,
Untuk  keikhlasan sukmamu tinggalkan raga
Demi tanah yang kau cinta
Hari ini kulihat pohon memudar,
Gedung kaca meruncing,
Tahun-tahun berlumur peluh dan banjir rencana,
Hari-hari yang penuh darah dan air mata,
Adalah hari dimana kau hidup dengan berjuta harapan,
Yang adalah untukku di hari ini
Maafkan jika sang saka tak lagi buat hatiku tergetar,
Selembar kain merah-putih tak lagi berarti apa-apa,
Maafkan jika kepala ini lalai tuk menengok ke belakang,
Maafkan jika rancang bangun yang kubentangkan
tak seiring dengan apa yang kau perjuangkan,
Hari ini biarlah kuberbenah,
Menengok lembaran usang yang kau tinggalkan,
Ketika manusia bersatu dengan apa yang mengelilinginya,
Samudera waktu, hati dan doa
Sehingga negeri ini pun merdeka!
Hari ini biarlah kusirami cinta yang kau titipkan,
Yang mestinya kugenggam dengan sebulat keyakinan,
dengan sepenuh  tanggungjawab yang kunyatakan,
Tuk raih kemuliaan yang kau perjuangkan,
Semoga Sang Maha Cinta memperkenankan
Beri kekuatan hati yang kuperlu,
Lengkapi kekuatan tangan dan kakiku tuk berjuang
DW, 10 November 2013
Ditulis untuk mengenang Hari Pahlawan

No comments:

Post a Comment