Tuesday, November 26, 2013

tak gentar akan kekecewaan selanjutnya

      hari ini adalah hari kesekian untuk aq kecewa,,tapi kekecewaanq tidak akan mengubah perasaanq sama dia (sebut saja alahem), dari pagi jam 10 10 alahem jalan sama seorang cowok yang mana ia sudah dapat ijin dari orang tuanya, aq sadar bahwa cowok tersebut lebih baik dari aq, dia ganteng,pintar,bekerja,dan umurpun lebih dewasa dari pada aku yang masih kekanak-kanakan.
     aq percaya dengan apa yang dikatakan tetangga sebelah bahwa kesetiaan itu akan menghasilkan kebahagiaan, alahempun melakukan ini idak semata kemauannya dia, tapi demi kebahagiaan orang lain. aq hanya dapat berdoa semoga saja ia ikhlas dalam menjalani ini semua, berjuanglah ma,,,walaupun mama males dengan keadaan ini, demi kebaikan orang banyak dan kita besok akhir desember.
     perjuanganmu sangatlah banyak, maaf kalau aq selama ini masih saja menganggapmu belom mengerti aq, deras hujan yang membasahi atap ini mengingatkanq pada satu tempat diman kita kehujanan bersama,bercanda bersama. tapi hujan kali ini mama bareng dia,makan sama dia,dan tertawa bareng dia,,,
     mama..,, setiap aku sendiri,aku ingat mama, setiap aku sedih kayak gini pasti ingat mama,,dan lebih-lebih waktu aq senang...

egois

kau ini maunya apa,,
atau aku yang harus bagaimana?

kau suruh aku tepat waktu
tapi kau slalu tellat

kau suruh aq menunggu 
tapi kau tidak siap tuk menunggu

kau suruh aku memperhatianmu
tapi kau jarang memperhatikanku

smua itu bagaimana,
atau aku yang bagaimana,
haruskah aku ikut arus sperti ini

hal yang perlu kau keahui adalah kekesalan saat seseorang menunggu.
tapi kau hanya menunggu maksimal setengah jam sudah ngamuk
padahal kalau kau tau bahwsanya orang menunggu itu gak enak
kau tdak akan buatku menunggu berjam-jam..

kekecewaan tak kan berarti
lebih baik aku yang ngala dan tdak komplin smua yang kau lakukan

dan ada 1 hal lagi yang perlu diketahui yaitu semua manusia punya hati dan perasaan

Sunday, November 10, 2013

Sajak Cinta Untukmu

Hari ini, ingin kukenangkan,
Ketika tetes darah basahi bumi tercinta,
Ketika anak-anakmu kehilangan Bapaknya,
Ketika sang ibu harus berganti peran sebagai nahkoda,
Hari itu pena waktu tlah catatkan namamu dengan tinta emas,
Untuk kebeningan batinmu kalahkan egomu,
Untuk kejernihan pikirmu bela nusantara,
Untuk keberanianmu lepaskan segala yang ada,
Hari itu buku di tanganNya telah ukir dengan teramat indah,
Untuk kesediaan badanmu rasakan derita,
Untuk  keikhlasan sukmamu tinggalkan raga
Demi tanah yang kau cinta
Hari ini kulihat pohon memudar,
Gedung kaca meruncing,
Tahun-tahun berlumur peluh dan banjir rencana,
Hari-hari yang penuh darah dan air mata,
Adalah hari dimana kau hidup dengan berjuta harapan,
Yang adalah untukku di hari ini
Maafkan jika sang saka tak lagi buat hatiku tergetar,
Selembar kain merah-putih tak lagi berarti apa-apa,
Maafkan jika kepala ini lalai tuk menengok ke belakang,
Maafkan jika rancang bangun yang kubentangkan
tak seiring dengan apa yang kau perjuangkan,
Hari ini biarlah kuberbenah,
Menengok lembaran usang yang kau tinggalkan,
Ketika manusia bersatu dengan apa yang mengelilinginya,
Samudera waktu, hati dan doa
Sehingga negeri ini pun merdeka!
Hari ini biarlah kusirami cinta yang kau titipkan,
Yang mestinya kugenggam dengan sebulat keyakinan,
dengan sepenuh  tanggungjawab yang kunyatakan,
Tuk raih kemuliaan yang kau perjuangkan,
Semoga Sang Maha Cinta memperkenankan
Beri kekuatan hati yang kuperlu,
Lengkapi kekuatan tangan dan kakiku tuk berjuang
DW, 10 November 2013
Ditulis untuk mengenang Hari Pahlawan

Dari Ketergantungan Ke saling-ketergantungan

 Dari Ketergantungan Ke saling-ketergantungan
Karakter kita adalah gabungan dari kebiasaan (habits) kita.Merubah kebiasaan memang sulit, tapi bisa dikerjakan dengan komitmen yang sungguh kuat.
Suatu kebiasaan (baik) bisa didefinisikan sebagai persilangan antara  pengetahuan (knowledge) ,  keahlian (skills) dan  keinginan (desire). Perubahan merupakan siklus proses dari “menjadi” dan “melihat”.

Tujuan kita adalah bergerak secara progresif pada rangkaian dari ketergantungan menuju kemandirian kemudian saling-ketergantungan. Meskipun kemandirian adalah paradigma masyarakat kita saat ini, kita 
bisa menyempurnakan lebih banyak dengan kerjasama dan spesialisasi. Bagaimanapun, kita mesti mencapai keadaan kemandirian sebelum kita bisa memilih saling-ketergantungan. 
Kebiasaan 1, 2 dan 3 (Menjadi Proaktif, Mulai Dengan Akhir Dalam Pikiran, dan Dahulukan yang Utama) merupakan perlakuan dengan keunggulan pribadi. Itu adalah “keunggulan diri sendiri” yang di-perlukan sehingga karakter berkembang. Keunggulan pribadi men-dahului kemenangan publik.Kebiasaan 4, 5 dan 6 adalah lebih merupakan orientasi kepribadian dengan keunggulan publik dari kerja tim, kerjasama dan Komuni-kasi.Kebiasaan 7 adalah kebiasaan dari Pembaharuan, menciptakan spi-ral keatas dari pertumbuhan dan perkembangan. Efektivitas terletak dalam keseimbangan dari Produksi (P) dan 
membangun Kapasitas Produksi (PC).
Secara organisasi, Prinsip PC adalah untuk selalu merawat pekerja anda sebagaimana anda inginkan kepada mereka, agar merawat pelang-gan terbaik anda. Kita mesti mengerti bahwa konstribusi terbaik dari pe-
kerja kita - dalam hati dan pikiran mereka - adalah sebagaimana menjadi pekerja sukarela atau sepenuh hati, mereka bekerja karena menginginkan hal itu terjadi.
Proses ini tumbuh secara evolusi, namun efeknya akan menjadi rev-olusioner.